Pada akhirnya, orang hanya ingin hidup tenang

Aduh, ini judul yang sakral.

Berhati-hatilah pada keinginanmu! Ini wejangan yang harusnya kuterapkan pada diri sendiri. Hmm, siapapun yang sering bercakap maya denganku pasti tahu, selarik judul diatas paling sering tercantum sebagai status YMku. Hidup tenang yang seimbang memang suatu hal yang sangat, kalau tak boleh dibilang paling, kudambakan.

Satu hal lain yang tak pernah kusadari. Kesempatan hidup tenang itu tak selalu berarti berada dalam zona nyaman. Ya, kesempatan ini berarti berhadapan lagi dengan zona tak nyaman yang aku sangat miskin pengalaman di dalamnya. Yang aku sangat takut menghadapinya. Yang membuat detak jantungku bagaikan burung sekarat yang menggelepar. INI ZONA YANG SANGAT TIDAK NYAMAN !!!!!!.

Bila kesempatan ini kuambil, artinya aku harus berusaha seribu kali lebih keras. Tapi jika momentumnya berlalu, aku tak yakin bisa mendapatkannya lagi. Artinya? Terbelenggu dalam rutinitas serupa, dari hari ke hari.

Mungkin aku cuma perlu waktu untuk memikirkan semua konsekuensinya. Tolong, beri aku waktu yang cukup untuk memutuskan. Tuhan, beri aku petunjuk untuk melangkah ke depan. Aku perlu belajar percaya dan belajar terbang.

No comments: