kemarilah,menarilah denganku

>>> kamu tau ujung jalan itu?
senjaku ku kuhabiskan disana, aku duduk di bangku pinggir jalan itu sambil melihat hiruk-pikuknya orang yang ingin buru-buru sampai rumah karena anaknya telah menunggu

>>> kamu tau warung didepan sana?
penjual itu sampai hapal padaku karena entah telah berapa puluh ribu yang telah kuhabiskan untuk membeli minum ketika aku menghabiskan senjaku

>>> kamu tau lampu penerangan jalan di atas bangku itu?
andai dia bisa teriak dia mungkin akan meneriaku untuk berpindah tempat karena dia telah hapal semua isi majalah yang selalu kubawa ketika aku menghabiskan senjaku

>>> kamu tau angkot warna biru yang biasa wara-wiri di jalan ini?
andai dia bisa marah mungkin dia akan dengan segera memalingkan wajah ketika aku menghabiskan senjaku,
.
tapi aku bersyukur,aku masih bisa menghabiskan senjaku hanya untuk menanti mu agar bisa menari denganku…
.
.
.::. pas merasa lagi bodoh

Butuh istirahat


Butuh Istirahat Sejenak
Ketika kesibukanku membludak
Dan aku perlahan merasa lelah
Mataku sayu
Tubuhku letih
Aku butuh istirahat
Aku butuh istirahat..........
Walau hanya sejenak
.
.
..
.::. ketika kerjaan bertumpuk

Di Detik Ini




Detik berdetak
Menunggumu


Detik berdetak
Menantimu


Detik berdetak
Sabar... dia akan datang


Detik berdetak
Dia akan hadir


Detik berdetak
Akan membawanya ke sini






.::. aku menunggumu ....

Rasa itu Nyata

Dunia maya itu nyata. Senyata apa yang kami rasakan sejak beberapa bulan lalu. Dia jawaban dari kebutuhan saya untuk memiliki seseorang yang bisa diajak berbagi segala hal. Tidak ada hal yang absurd menurutnya.Pembicaraan soal Sosial, soal kenakalan masa kecil, soal cinta, dan soal apapun yang belum tentu akan mendapat respon fair jika saya bicara dengan orang lain.
.
Yang membuat saya pertama kali tertarik dengannya adalah ia santai dan ia sangat humanis.Bertukar pikiran dengannya seperti membuka lembaran buku yang merupakan kompilasi dari banyak pelajaran hidup. Dan saya seperti anak kecil yang punya mainan baru.
Saya pun mulai kecanduan bicara dengannya.
.
Ketika pukul dua pagi kami masih bertelpon ria,cuma untuk bicara hal-hal tidak penting dan sama-sama menertawakan apa yang kami kira penting adalah kesenangan tersendiri. "Manusia ini tidak standar" itu yang sering sekali terlintas di kepala saya. Dan saya jatuh cinta.
.
Medianya maya tapi rasa itu nyata. Rasa yang hadir dari kenyamanan. Nyamannya tidak dihakimi. Rasa yang hadir karena ketenangan. Tenang bersama seseorang yang fisiknya berada jauh tapi saya yakin ia selalu menyediakan jiwa dan pikirannya untuk kami berdua. Rasa lega ketika beban di hati sudah mau tumpah dan saya tahu saya memiliki dia untuk menangis. Semua itu saya dapatkan dari hubungan ini.

Saya tidak merasa perlu tahu apa pun lagi tentang dia. Siapa pun dia, apa pun dia, dia adalah cinta saya dalam segala kondisi. Begitu juga saya, yang dia bilang adalah tempat jiwanya pulang. cieeee.....

Apa yang kami punya sudah cukup membuat kami lengkap. kami hanya perlu membuat hubungan ini makin nyata dengan pertemuan. Tidak sekarang. walau begitu rasa yang kami punya sudah cukup membahagiakan. Buat saya, dia adalah nyata. Bagi dia, saya adalah nyata. Apa yang kami miliki adalah nyata.

.::. dedicate to : lelaki itu .::.
.

" Sad But True "


ketika semua kata menjadi tak ada artinya
ketika semua huruf yang tertata juga sudah tak bisa tereja

saat itu.. waktu itu...
yang kuucapkan adalah benar

inilah saya apa adanya, kawan....
bukan kesedihan yang kupunya
tapi kebahagiaannya yang kucoba tawarkan

Selepas Senja


malam itu.. tak pernah ku duga sebelumnya...
selepas senja.. ada yang tersentak dalam hati..
yaahh.. semua di luar rencana.

sedih,
pasrah,
dan tetap tenang..
walau hati bergemuruh..


duka telah menyapa kembali..
berulang.. dan terus berulang..

.::.

Kenapa Malas itu ada ... ???



Lama ga nulis, makanya kesempatan ini saya manfaatkan untuk posting semua ide tulisan yang udah di kepala.....

Ketika dalam perjalanan ke tempat kerja pagi ini, tiba2 saya kepikiran kenapa ya malas itu ada??? Kalo di bilang tidak punya impian, saya yakin setiap orang punya mimpi, trus kalo dibilang tidak punya motivasi, saya juga kurang yakin.. Akhirnya sampai sekarang saya masih bertanya-tanya dalam hati, kenapa malas itu ada???

Ada yang bisa ngebantu ga???


.::.



Kemana kalian ?????


Tak ada kata lain terucap ketika kita merindukan orang-orang yang dekat dengan kita.
ternyata masa2 indah itu tidak pernah akan kembali lagi....
aku merindukan itu...
kemana kalian semua???
apakah tidak ada rasa rindu didalam benak kalian???
ketika saat itu kita selalu bersama2...........
tertawa bersama.....
bersusah bersama????
uughh... masa cuma aku yang kangen


.

.::.


Huah .... Ampun Deh


Kata temen - temen kantor, belakangan ini saya jadi makin parah sifat PELUPA nya ... kayak kena amnesia ringan ... aduh ...
O iya .. belakangan ini juga makin parah sifat RONI-nya .. alias robah-robah niat ga karuan .. ini meminjam istilah bang togar yang sering uring-uringan kalau saya sedang mendemonstrasikan perilaku ini ...
well, saya memang orang yang kalau berhubungan dengan KEINGINAN PRIBADI, suka sekali punya banyak pertimbangan dan KEBANYAKAN maunya.. akhirnya malah ga jadi sama sekali ....jelek sih ... cuma ya itu, perilaku ini suka sulit ditahan ...
misal nih :
"beli nggak ya ... ah nggak usah ah .. mending yang ini ... udah deh .. lain kali ... eh, tapi kalo nggak dibeli sekarang .. sayang lho .. tapi ntar aja deh ... dan berujung mundur teratur .... "
huuuhh ....
masa untuk kepentingan sendiri malah jatuhnya kok begini sih ... dasar !!!!!

(ngedumel pagi-pagi sambil mbayangin kayak apa sih rasanya whopper burger king)


.

Secangkir Teh Sore ini



menikmati hari
dengan secangkir teh dan lembayung warna senja di atas kepalaku

menikmati teh
sambil duduk berlatar belakang matahari yang mulai menurun

menikmati senja
yang ikut tercampur di dalam cangkir minuman hangat yang baru kubuat

Menikmati Kebosanan

Ada satu saat dimana saya tidak dapat menyelesaikan apapun, ada satu masa dimana otak gak mau diajak berfikir, gak mau dipaksa utuk bekerja lebih cepat. Saat-saat yang tidak produktif ini gak pasti kapan munculnya. Dan biasanya saya cuma bilang “lagi gak mood” ato “soul-nya lg gak dapet !!!”

Setiap orang mengalami perubahan suasana hati; ada yang berat dan ada yang ringan. Dan saat-saat yang tidak produktif tersebut nampaknya berhubungan dengan suasana hati yang murung. Hati juga berkawan dengan kondidi fisik tubuh, saya akan lebih gampang emosi saat capek dan lebih bisa berfikir jernih saat kondisi fit.


Saya agak susah mengendalikan kapan saya bisa produktif dan kapan saya harus mengganti saat lambat saya dengan kondisi yang tidak lambat lagi bahkan bisa lebih cepat. Dari 24 jam waktu yang disediakan Allah padaku, rata-rata waktu produktif yang dihaslkan hanya sekitar 5 sampai 8 jam sehari. Yang laen menghilang untuk tidur, makan, dalam perjalanan dll. Dan celakanya target kerjaanku justru gak selese tapi aku bisa membantu kerjaan temen2 yang laen. Trus gimana ngukur kemampuan produktifku untuk tugas-ku sendiri?


.::.

are you happy?

Sekitar setengah tahun lalu, ada seorang teman yang bertanya "are you happy?"saya bilang, "I'm trying to be". dia bilang lagi, "that means you're not happy"waktu itu tenggorokan saya tercekat.

saya merasa seperti buku yang terbuka. dia menebak hati saya dengan tepat seperti Robin Hood memanah sasaran. airmata saya tumpah ruah. waktu itu saya berpikir, 'after all this time? and I'm not happy?' terus terang saya panik. saya menghabiskan banyak waktu untuk hal yang sia-sia ; ketidakbahagiaan.

lalu saya mencari kebahagiaan itu. hampir tidak peduli bahwa itu cara yang salah. mungkin saja saya sebenarnya peduli. hanya 'kebahagiaan' telah memabukkan saya. cinta yang salah saya nikmati sebagai kebenaran dari Allah untuk saya. saya benar-benar 'celaka'.

tidak ada waktu buat saya untuk menyesali diri meski itulah satu-satunya yang ingin saya lakukan. tapi buat apa? tidak akan ada manfaatnya untuk masa depan saya. saya hanya ingin mencari Tuhan. saya ingin merasakan kehadiran Allah yang sebenarnya tidak pernah jauh dari saya. saya ingin merasakan cintaNYA saja. saya bosan dengan cinta duniawi yang memabukkan namun akhirnya selalu membuat saya merasa tidak berharga.

saya semakin paham bagaimana Allah mengatur kehidupan saya. sebenarnya DIA sudah memberikan apapun yang saya minta. saya sendiri saja yang sebenarnya tidak mengerti apa yang saya maui.kalau saya tidak bahagia, yang harus saya tanyai mungkin adalah diri saya sendiri. apa sebenarnya yang saya inginkan. baru saya akan meminta lagi hal-hal yang membuat saya bahagia. kalau tidak, Allah hanya akan memberikan semua permintaan saya yang tetap saja tidak membuat saya bahagia. saya jadi kufur nikmat terus.

jadi saat ini saya masih terus menyelidiki hati saya sendiri. entah sampai kapan, saya sendiri belum tahu.tadi, ada lagi yang bertanya "are you happy?"saya tidak yakin. saya tidak bisa mengatakan bahwa saya bahagia. hanya saya yakin, saya menyukuri semua yang telah saya dapat sampai sejauh ini. semua cukup menyenangkan saya, dan hati saya tenang.

.::.

Bunga Tanggal 13


Di suatu malam kira-kira 5 bulan yang lalu, saya mendapat telepon dari seseorang yang ngotot mau datang ke toko padahal saya bilang toko udah tutup. Akhirnya disepakati besok dia bisa datang. Eh nggak datang juga, tapi malam-malam (lagi) orang tersebut menelpon dan bilang mau datang. Ya sudah saya nyerah deh, memundurkan waktu tutup toko.


Singkat cerita orang tersebut yang ternyata cowok berusia awal 20an gitu memesan bunga untuk wanita pujaan hatinya (uh bahasanya). Minta dibuatkan dengan budget sekian dengan bunga mawar dan bunganya yang BANYAK. Hmmm oke hehehe. Dan minta dikirimkan besok siang tanggal 13. “Message di kartunya apa?” tanya saya waktu itu. “Aduh apa ya, mbak yang ngarangin deh kan tukang bunga biasa bikin kalimat romantis”. Hmmm saya rasa dia ketuker antara florist dan pembuat puisi. Ya udah deh saya buatin…


Saya pikir udah stop sekali itu aja pemesanannya. Palingan juga udah jadian, dan mudah-mudahan karena bunga rangkaian saya hehehe. Eh ternyata bulan depannya si GG itu (sebut aja begitu ya) nelpon lagi untuk pesan bunga, untuk orang yang sama. Kembali saya harus merangkai kalimat romantis, yang jujur deh susaaah bikinnya. Lalu bulan depannya pesan lagi, tapi dengan kalimat pembuka “Halo mbak….masih inget saya? Biasa…besok kan tanggal 13 mau kirim bunga lagi buat Noni”.

Ohhh saya aja baru ngeh kalo dia order bunga tiap tanggal 13. Dan dia lanjut cerita,”Dia ultahnya tanggal 13 jadi saya akan kirim bunga setiap tanggal 13 sampe dia nerima saya.” Owalah belum jadian juga toh. Saya jadi mikir, gimana ya rangkaian bunga yang bikin hati cewek luluh hihihi. Walaupun resikonya dia nggak pesan bunga lagi kalo udah jadian, tapi kok ikut seneng ya kalo seandainya gara-gara rangkaian bunga saya orang lain jadi bahagia. Seperti drama Korea ya hihihi. Akhirnya diputuskan, coret syarat bunga banyak. Kali ini saya buat sesuai keinginan saya ah. Akhirnya dibuatkan rangkaian bunga tetap dengan mawar tapi dengan model simple seperti bouquet dihias bintang-bintang kecil dari kulit kerang untuk aksennya.


Masuk bulan September ini mau nggak mau jadi kepikiran juga. Pesan bunga nggak ya? Kalau pesan berarti belum jadian, ada untungnya yaitu saya dapat order tapi kasian juga ceweknya belum membuka hati kan artinya. Eh nggak tahunya kemarin ada telpon masuk ke nomor toko dari si GG itu. Hmmm kan baru tanggal 8. Dan waktu kalimat pembukanya seperti ini ,”Halo mbak ini saya GG, bisa ngirim bunga ke daerah mana aja sih?” saya langsung mikir oh mungkin dia ngirim untuk keperluan lain. Katanya dia mau kirim ke daerah sekupang.”Buat cewek saya mbak, lagi marah dia.” Oooh udah punya cewek, Noni kah? Tapi rumah Noni bukan di sekupang ?. Trus saya tanya message di kartunya apa? Dia jawab, “OK nanti saya sms aja message lengkapnya ya mbak…” Nggak lama kemudian ada sms masuk dan ternyata hehehehe yang dimaksud ceweknya itu ya si Noni, karena urgent bunganya dikirim ke kantornya. Horeeee udah jadian nih uhuiiii.


Akhirnya dikirimlah si bunga, Diantar ke kantornya di Sekupang, Kata karyawan saya yang antar bunga, “Mbak Noni nya nggak mau turun terima bunganya bu, padahal temen-temennya udah heboh. Akhirnya ada juga yang turun mengambil dari lantai 2 tapi cowok bu”. Ya udahlah yang penting udah diterima dan tugas saya sudah selesai karena bunga sudah diterima dengan selamat. Walaupun nantinya mungkin dibanting dicabik-cabik, kan saya juga ga liat (hihihi ini sih seperti sinetron Indonesia). Dan seperti biasanya untuk konfirmasi saya kirim sms ke GG mengabarkan bahwa bunga sudah diterima, dan dibalas “OK, sebentar lagi pembayarannya saya transfer ya” (karena udah repeat order ke sekian kalinya saya perbolehkan untuk pembayaran setelah bunga dikirim, biasanya sih pembayaran ditransfer dulu baru saya kirim bunganya).
Sore-sore saya terima sms, “mbak uang sudah saya transfer ya…makasi ya….hehehe. Oh ya bunganya kurang banyak, besok-besok banyakin dong atau diskon kan udah langganan hehehe…” Huhuhuhu lagi-lagi seperti itu, banyakin bunganya dong! Eh tapi berarti dia liat rangkaian bunganya dong, berarti dia udah ketemuan dong ama ceweknya, dan berarti bunga saya nggak dibanting dan dicabik-cabik dong…hahahaha legaaaa….


.::.

Renungan Bodohku


relungan hati yang berterbangan bersama cita yang memupus tuk beritakan semua benak hanya yang dengan cerita dalam wajahku.
.
aku bagai memendam didalam sebuah lubuk hati yang tanpa batas
hanya ada beberapa sepi yang kan antarkanku kedalam sebuah renungan
tentang semua bodohku diantara semua kisah yang kutantang dalam waktu
dan sesaat aku terpuruk dalam sebuah ego yang tanpa guna kusesali….
apakah masih ada semua keajaiban tentang indahnya mimpi yang datang ?
ataukah titian nafas hanya kan berpijak dalam sebuah umpatan akanku ?
tuk mengangkat wajahku yang sesekali tertunduk di dalam saat yang terasa hilang.
.
Entah berapa saat lagi kan ku hilangkan didalam semua citaku,
hingga semua ini kan berterbangan diantara waktu yang mungkin tetap hambar,
tanpa makna atau mungkin tanpa arah didalam sebuah cerita tentangku.
dan aku adalah bagian diantara harap yang mungkin didalam impian,
tanpa peduli tuk dengarkan semua kisah yang sejati didalam kata
jika inilah aku didalam waktu yang kuhirup dalam setiap mataku terbuka.
.
namun aku bukanlah dia, mereka ataupun kalian yang berkaca didalam nyata
jika ini kembali bagai ungkapan penat yang hadir tanpa kata kata
aku akan berbisik didalam hati saat ini
" jika aku masih mempunyai seribu mimpi diantara semua yang tak pernah berakhir
sampai saat ini……."

.:. Ga tau ah .:.


Aku tak mengerti mengapa aku merindumu?
mencemaskanmu dalam setiap deret waktu
meraba imajinasiku untuk menerka
apa yang kau lakukan?
berharap kau sedikit membayangkanku

Jika aku terbuai malam
Apakah kau akan menuai bintang untukku?
Jika aku menanti pagi
Apakah kau akan semaikan embun untukku?
.::.

Jangan Berakhir

Merdunya adzan maghrib..
Manisnya kolak pisang lima ribuan..
Serunya acara-acara TV pengantar sahur…
Bareng - Bareng sholat tarawih…
alunan musik-musik islami di radio dan mall..
Indahnya Ramadhan ......


.::.

Kembali ke Ramadhan-Mu


Setelah lama terhenti
Bawalah kaki melangkah lagi
Menafakuri segala yang telah terjadi
Untuk melambungkannya ke puncak dzikir
Mencari satu kata damai
Biarkan segala carut marut itu
Kini, bawalah kaki melangkah lagi
Menuju DIA yang selalu menanti

Batuk YanG BiKin Ga NyaMan ...

Kalo kata D’Masiv, batuk ini membunuhkuuuuuu!
Sumpah. Ga enak banget rasanya...
oho..oho..ohook.......
Mau ngapa-ngapain juga bawaannya jadi ngga enak.
Nih batuk ngga berenti-berenti
(Oke, pas tidur aja mungkin dia berenti).
Mau makan jadi susah. Mau ngapa-ngapain juga jadi susah. Badan rasanya ngga enak banget. Pusing. Lemeeeess. Dan yang lebih parah, suaraku jadi ilaaang!
Tee—ssttt. Sa—tuuu. D-uuaa. Tiiig—aaa.
oho..oho..ohoook.....
Tapi beneran.
jadi capek sendiri batuk-batuk terus. Udah mah ngga sopan kalo lagi ngobrol sama orang, ngomong di telepon pun jadi ngga jelas, dan yang lebih parah, secara ngga langsung menyebarkan virus-virus ke semua orang!
Oh God..
Semoga saya lekas sembuh ......
.

Mawar Biru : Sebuah Janji .....

“Masih utang ga aku?”

[aku bangun tidur, melihat sms, lalu membalas…]

“utang apa toh?”

[ selang beberapa menit hp ku berdering ]
suara yang tak asing di seberang sana ......

"Halo, masih utang ga ? "
" iya, utang apaan ? "
“Mawar biru…”
“hehe.. mawar biru.. ?? ”
“Nampaknya aku melihat mawar biru”
“dimanaaa??”
“Di changi…”
“changi?”
“looh.. sekarang dimana toh?”
“hehehehe... ya di mbatam to ya”
“Balik, utang ga mawar birunya?”
“ngapain toh masih dipikirin..”
“mungkin sekarang kamu sudah mencari mawar dengan warna lain untuk orang lain.. haha”
“sebenarnya ga dipikirin, tapi terpikir. Masih utang ga? Kecuali kamu anggap lunas.”
“yaudah… kalau itu membuatmu tenang.. hehehe ....”
“Apa?”
“ya anggap aja emang gak pernah bilang mau bawain aku mawar biru”
“Ya mana bisa…”
“emang kapan toh kesana?”
“Baru pulang kemarin dari minggu”

***percakapan selanjutnya disensor demi kepentingan bersama***

Baru pulang kemarin dari minggu ???? Hmpf.
Seminggu ini… entah kenapa. Entah kenapa !
aku juga gak tau kenapa inget sama dia terus.
Ternyata gara2 ini… gara2 mawar biru… janji dari duluuuuuu banget.
Setelah dia hopeless sekian lama nyari mawar biru gak dapet2 akhirnya dapet informasi kalo hybrid-nya belum ditemuin.
Dan sekarang… many months later. Dia ngeliat mawar biru… dan teringat janji itu.
Lucu aja saat kamu inget sama orang dan ternyata orang itu juga lagi inget sama kamu. padahal sama sekali gak ada kontak. sama sekali terpisah ruang dan waktu.


What is it mean?



.::. to my big man I loved before : thanks ya mawar birunya .....

.



tak Ada judul BUAT Mu

Dalam tatap hening malam ini, kulihat awan begitu menggoda. Cahaya rembulan yang ditemani sebuah bintang kecil namun yakin menemaninya, dalam benak ku tersirat "kapan waktu untuk ku berhenti berlari, mencari…..dan mencari…..
Kapan waktu itu kan datang menyapa kesendirianku.
Siapa yang akan kutatap saat aku tertidur dan terjaga dalam mimpi burukku
Dan aku katakan kepadanya…..Tetaplah berada disampingku
Jagalah rasa ini hingga akhir hayatku
Cintai diriku seperti kau menginginkan keberadaannya
Dekap aku dalam hangat cintamu,
Lama…..hingga aku tertidur
Kuingin hadirnya menjaga setiap desah nafasku, satu hari dalam hidupmu ketika wajah mu tersentuh.
saat itu senja begitu menawan. Tatapan mata itu begitu tajam sampai seluruh tubuh menjerit menempati ruang sunyi dalam jiwa
sampai saat ini, hati masih menunggu sampai suatu hari dalam hidupku dapat menyentuh indah senja di wajahmu.
Masih ku bertanya, di mana waktu menyembunyikanmu … sedang dirimu menjelma menjadi rindu buatku.
kini … buku-buku waktu mulai tak terhitung lagi … aku semakin layu ke mana waktu ‘kan membawamu. adakah masih kau tulis diriku, di dinding hatimu di hari ini ? adakah kau masih menyanyikan syair-syair tentangku di malam-malammu ?ataukah .... aagghhh.. kutaksanggup berprasangka
semoga waktu bersahabat denganmu, menyimpan mimpi-mimpimu untukku … dan mengembalikannya kepadaku. sebagaimana ia telah bersahabat denganku, menyimpan semua mimpi-mimpiku.
.::.

Suntuk !!!!


Aku suntuk
Kenapa..??
Aku suntukkk tahu!!!
kenapa? ? ? ?
nggak tahu!!!!
iyaa kenapa… ????
Suntuk kok ditanya !!!!
trus.. tanya siapa…???
ya .. tanya sama yang suntuk..
? ? ? ? ? ? ? ?
tapi yang suntuk nggak mau ditanya..... :
yaa tanya aja ama pembuat suntuk.... !!!
Sapa..????
KAMU DODOL !!!!!
?!?!?!?

Senja yang Hilang

“Please,” pintamu penuh harap di ponsel.

Kata-kata terakhir itu masih jelas terngiang di telinga saat kututup ponsel tanpa salam perpisahan sedikitpun. Sejak itu, tak pernah kuangkat setiap panggilan masuk darimu. Tahukah kau, kusudahi semuanya detik itu juga. Tak ada basa-basi lagi dalam kamusku, karena aku benar-benar merasa cukup mendengar suaramu yang teramat lekat dan akrab itu. Aku hapal betul bagaimana bentuk dan nadanya tanpa mesti mendengar. Pelan dan lembut
.
Ah, tapi ternyata kamu masih cukup beruntung hari ini. Pertanyaan batinmu yang begitu deras dan menggebu membuat batinku tergerak untuk memberikan sedikit jawaban. Lagipula rasanya lebih fair menjawab dengan batin ketimbang harus berucap lewat bibir yang terkadang meluncurkan kata-kata tanpa kendali dan malah lebih sering bisa membuat keadaan tidak lebih baik.

“Jujur, semua ini kulakukan demi senjaku yang hilang. Karena aku ingin mengingatnya, memandanginya dan menemukannya kembali. Seperti dulu. Ya, aku merindukan senja yang selalu menenangkan itu. Senjaku yang indah harus kembali walau aku terpaksa membunuh cinta dan nafsu yang pernah begitu menggebu. Padamu,” jawabku lewat batin
.
Jelas sekali. Aku khilaf. Tenggelam dalam kealpaan. Aku melupakannya dengan tiba-tiba saat pertama menemukanmu. Ya, aku masih terkenang pertemuan pertama yang membutakan itu saat kau menyirapku dengan cinta. Sempat aku menyalahkanmu sesudahnya. Menudingmu tajam. Kau telah membuatku meninggalkan bagian diriku itu tanpa pesan. Meninggalkan senjaku tanpa kabar berita.
.
Itu saja. Cukup jawaban itu saja yang bisa kau terima. Kau tak akan mendapat lebih karena bibir batinku sudah enggan bicara lagi.
.
Perlahan-lahan bayangmu hilang bak rembulan tersaput awan. Aku masih mencintaimu tapi aku kepalang harus menjauh lantaran senja itu. Lagipula ada kalanya jauh membuat segalanya begitu mudah terlupakan. Jauh sanggup membuat sesuatu jadi lebih bermakna. Semua tahu itu.
Tahu-tahu pikiran itu membuatku spontan teringat lagi padamu. Aku justru jadi melamun, lantas menerka-nerka apakah kau mulai melupakanku juga di sana? Lagi-lagi tak sengaja kutelusuri kenangan itu yang membuat hatiku sejenak begitu pilu. Ternyata masih mengendap hal itu di sini. Tersimpan rapi. Sulit terhapus. Kita sudah terlanjur saling mengenal.
.
Kamu tahu itu bukan? Dalam tempaan waktu dan perjalanan itu, kau pun pasti sangat mengenalku seperti halnya aku memahamimu. Kau tahu aku membencimu karena cinta. Sementara aku pun tahu kau mencintaiku karena benci. Kita sama-sama tahu perbedaan itu yang berhasil mempertahankan kita sampai sejauh ini. Melengkapi kekosongan yang ada. Menyempurnakannya. Kita selalu tahu bahwa positif selalu menarik negatif. Juga hitam selalu padu padan dengan putih.

Ah, jika ingat perbedaan kita, aku juga jadi ingat kalau kau kerap bilang padaku bahwa hidup selalu memperkenalkan kita pada kenyataan, kebetulan-kebetulan dan perubahan. Sementara di sisi lain, aku juga kerap bilang padamu bahwa kenyataan itu tak selalu sejalan dengan impian. aku sering bilang hidup tak mulus.
.::.

Usai ......

mengemasi kasih sayangku padamu
seperti menitipkan setangkup rindu pada laut
akan ada saat hujan merinai
menagih janji pada tanah



lihatlah dirimu..
kau kayuh semakin jauh karya yang pernah kita cipta
mengaduh, berkalikali mengaduh
lalu semakin jauh sejauh langit dan bumi



kembali kutapaki saratnya ketidakmengertian
menjilati airmata sendiri berkali kali
selamatkan aku dari masa lalu
selamatkan aku ......



.

Bulan Sabit yang Condong ke Barat (Chapter 2)

Masih dengan Kopi dan Bulan sabit yang condong ke Barat ….


Rasa diri yang tidak sempurna itulah yang aku punya, dan inilah yang semoga dapat Engkau pahami, bahwa aku takut luar biasa, takut betul bahwa aku yang bukan siapa- siapa ini begitu tidak berharga dimatamu, apakah pantas aku yang hanya punya rasa dan punya hati ini aku menjawab semua rasa kangenmu ?


Kopi makin dingin, dikejauhan suara deburan ombak terdengar sayup, seperti berbisik malah, ombak yang menerjang dengan buas, dan tak sedikit pula orang tergulung dalam arusnya. Termasuk aku dan sejak itulah setiap saat aku selalu bertanya ke Emak dan Bapak, bagaimana agar aku tidak terseret dalam arus jika menentukan pilihan.


Sampai suatu saat aku berkata “Maafkan, Putramu yang nakal ini, terseret lagi sebuah arus yang begitu deras, arus rasa, rasa untuk mencintai…”
Emak dengan tersenyum menjawab, “seberapa kuat, seberapa jauh terseret Putraku?”
“Kuat mak, begitu kuat!!”
Dengan senyum lagi emak berkata “jika terlalu kuat maka perjuangkanlah, karena jika engkau melawan arus, maka niscaya rasa yang kau miliki, hati yang menjadi segala pusat rasa itu, akan semakin hancur terhantam derasnya ombak itu “.


Dan suratmu itu, telah menjadikan aku semakin terseret dalam arus, yang engkau siramkan dalam hatiku, Arus rasa Cinta yang tak terbendung, sementara cermin selalu mengkuti, bahwa aku bukanlah siapa siapa, sebuah dilema yang tak berkesudahan.
Aku tahu, bahwa aku tak memliki Istana yang gemerlap yang dapat kautempati saat ini, yang penuh dengan kegelimangan kesenangan, namun, jika Istana itu memang ada, maka Aku dan Engkau bisa memperjuangkannya bersama… Andai saja Engkau tahu itu…


Aku tersedak, tiba-tiba kopi menjadi sangat pahit, namun aku telan juga karena itulah yang aku punya saat ini. Rasa pahit yang membuatku kembali tersadar, aku hanyalah manusia hina dina dan bukan siapa2, tapi kuharap engkau menghormati rasa yang aku punya, jangan siramkan kopi yang pahit, atau bahkan racun yang menjadikan rasa itu mati. Karena hanya rasa dan hati itulah yang aku punya.


Ingatkah ??? engkau yang menyeretku aku kedalam arus itu, arus rasa, maka jangan biarkan aku tenggelam dalam arus itu dengan kepahitan, dan engkau tersenyum penuh kemenangan karena telah dapat memperlakukan aku sedemikian rupa, bahkan ketika kata dan suaramu tak mudah lagi aku dengar, atau bahkan sengaja engkau buang aku dalam arus itu? Duh Gusti… salah apa aku?


Masih dengan Bulan sabit yang condong kebarat, sementara bintang timur dengan angkuhnya di langit timur. Aku telah menjawab kangenmu dengan kangenku. Semoga Engkau dapat memperlakukan aku dengan rasa yang lebih baik.


.
.::. untuk lelaki itu : Kopiku juga terasa pahit saat ini .::.


.

Bulan Sabit yang Condong ke Barat (Chapter 1)

Bulan sabit condong kebarat, sementara bintang timur dengan angkuhnya di langit timur. Sebuah pemandangan yang biasa terjadi di kala petang, saat bulan muda menurut hitungan kelender lunar.
Dalam kesendirian, maka suasana itu menjadi sangat indah, ketika aku duduk di kursi bamboo, beranda depan rumah sambil menikmati kopi panas dari mug hitam Bill Kovach kesayangan.
Dalam kesendirian seperti ini, angin begitu nyata terdengar, burung2 malam yang mulai memperdengarkan nyanyiannya. Sebuah harmoni alam yang menyajikan kedamian.

Dan, disini aku adalah manusia biasa yang jauh dari rasa tenang, sebuah manusia yang tidak menghadirkan kesempurnaan, yang masih terikat pada rasa cinta dan benci. Dan surat itu, surat tentang rasa kangen darimu… yang menjadikan mata ini tak pernah lelah menatap masa depan, yang menjadikan telinga ini senantiasa berdenging suaramu, yang menjadikan kaki dan tangan tak sanggup untuk berpindah, sebelum kalimat per kalimat terbaca dengan baik, sebelum kata demi kata terpahami dengan sempurna, sebelum huruf demi huruf tercetak lekat diotakku. Surat itu …

Sementara, ingatanku kembali ke masa kecil, ketika aku memecahkan cermin milik eyang buyutku, dan dengan senyum yang khas, Eyang Buyut yang telah berusia lebih dari 100 tahun itu, menyampaikan kata yang tak pernah hilang dari otakku. “Nak, jangan pernah remehkan cermin, karena itulah yang akan menjadikan kita tahu siapa kita.” Pecahan cermin itu kemudian aku ambil dan tersimpan di dalam lemariku hingga sekarang, ini lebih dari sekedar cermin, karena arti dari setiap kepingnya telah tercetak diingatan.

Cermin, dari sana aku tahu persis bahwa aku bukanlah seseorang yang sempurna, aku bukanlah seorang Pangeran yang dapat leluasa mengajak setiap gadis masuk dalam istanaku, aku bukanlah seorang Begawan dan Resi suci yang padanya orang bersandar tentang etika-etika kebajikan, aku bukanlah seorang cerdik pandai yang padanya orang bertanya tentang segala hal untuk menjadikan dunia ini lebih dinamis. Cermin itu hanya memberikan gambaran bahwa aku bukanlah siapa2, dan, sebagai manusia yang masih dalam keserakahan dan kebencian, kadang aku juga bertanya, kenapa aku tak punya istana yang gemerlap, atau kebijakan yang luas, atau samudera ilmu yang dalam. Namun cermin itu menjawab, “kamu punya hati dan rasa, cita2 yang dapat kamu wujudkan. Rasa yang kamu milikilah yang akan menjadikan kamu dalam kedamaian atau tidak, berharga atau tidak”
.
bersambung .................................
.
.::. * tulisan ini diambil dari email yang dikirimkan oleh lelaki itu

Bukan Sekedar Halaman

Halaman ini tidak akan pernah kusapu,
atau sekedar kurapihkan.


Biar semua begini adanya,
dengan cerita kita yang kian banyak,
dan senyummu yang jadi tepinya.


Halaman ini tidak akan pernah kuubah,
apalagi kujadikan mati.
Semuanya harus tumbuh,
kenangan kita,
seiring dengan sesakku.



.

Rasa Hati

kupandangi langit malam ini
kelabu...seperti hatiku
kulihat jalan dari berandaku
sepi, kosong...seperti hatiku
kurasakan angin malam
dingin...seperti hatimu

Mesin Waktu .. Hehehehehe

Kemarin sore, di dalam percakapan di kubus maya, antara saya dan seorang teman, tiba-tiba kata itu muncul …mesin waktu

Teman saya, seorang programmer dengan selera humor yang teramat sangat baik itu berujar;
dia (18:01:07) : kalo ada mesin waktu gua pengen kembali ke masa-masa ada nenek gua
dia (18:01:26): kayaknya tentram kalo udah nyampe rumah dia

Dan saya terdiam sejenak, mencoba mengumpulkan serpihan ingatan.
Beberapa bulan lalu, saya sempat berkunjung ke kota di mana ia tinggal. Kami bertemu dan bertukar tutur hingga dini hari.

Di sela-sela percakapan, beberapa kali saya dengar teman saya ini bercerita tentang nenek. Bukan obrolan yang membosankan, karena ia punya segudang gaya cerita yang bisa membuat saya terpingkal-pingkal. Menyenangkan. Cerita tentang perempuan pembawa damai yang disapa nenek itu kembali hadir dari teman saya, si programmer yang cerdas, sore itu, saat kami tiba di obrolan tentang mesin waktu. MESIN WAKTU
Apa yang akan kalian lakukan kalau perangkat ini benar ada?

Kalau saya, saya hanya ingin mesin ini mengantarkan saya ke satu masa. Saat-saat terbaik yang pernah datang dalam hidup. Kota kecil, dengan segala ketenangannya dan kedamaiannya, bunga kuning kecil luruh dari pokok pohon, terjaga dari tidur pagi dengan rasa kangen, nyanyian nina bobo itu, waktu dimana tak pernah takut menjaring mimpi … apapun itu.

Jadi, saat mesin waktu ini ada, yang akan saya lakukan adalah, mengucapkan kata sandi dan empat angka yang membentuk tahun, ke satu masa, saat-saat terbaik dalam hidup saya, saat-saat menjalani hari dengan ringan, sangat ringan.

Sampai kemarin malam bayangan mesin waktu ini masih mendominasi pikiran saya. Tapi pagi ini, saya rasa saya tak lagi membutuhkan mesin waktu. Kembali ke belakang? apa enaknya. Bukankah kenikmatan itu ada ketika kita menemukan begitu banyak kejutan yang diberikan oleh hidup, setiap harinya. Memang tidak semua kejutan meninggalkan bekas yang manis, beberapa bahkan datang dengan torehan getir dan episode biru. Tapi, bukankah di situ letak seninya hidup? Kejutan, perubahan, tumbuh, dari hari ke hari.

Jadi, bukan, bukan mesin waktu yang sekarang saya butuhkan, tapi semangkuk es cendol. Yup. Setelah itu, saya akan berbisik pelan, untuk diri saya sendiri, “nggak papa kok, semua akan selesai, dan kembali baik. Pasti.”

* untuk teman programmer : terima kasih. meski tak membantu tapi lumayan lah. halah. hehehehehe. dan hai, meski tanpa mesin waktu, kamu bisa menghadirkan perasaan tenteram seperti yang dibawa nenek kapan pun kamu mau.

Apa yang sebenarnya Kucari .....

Mungkin aku akan menambah daftar orang-orang yang tak bisa menikmati malamnya dengan baik. Tidur menjadi sesuatu yang rasanya sulit di lakukan. Aku mulai tak menikmati binar cahaya terakhir yang mengantar katupan kelopak mataku.

Ada banyak hal yang ingin kusampaikan pada malam, hingga waktu terasa tak cukup untuk memberi ruang pada kata-kata yang bicara. Ya, malam telah menjadi teman bercerita yang tak pernah meminta penjelasan apa-apa. Tak membuat kita mencari-cari alasan untuk membenarkan apa yang telah dilakukan.
Itulah malam, mungkin karena itu pula aku merasa nyaman untuk mengikuti perjalanannya yang panjang. Meski aku merasa bersalah pada mata yang terpaksa harus berbagi ruang dengan kantung di bawahnya, khas mata orang kurang tidur.

Apa aku merasa nyaman ? Ini yang sebenarnya menjadi pertanyaan. Tidak, pada satu sisi. Rasa itu datang saat aku merasa tubuhku benar-benar lelah, kejam rasanya membiarkan wadah hidup ini terus bekarja tanpa sedikitpun mendengarkan jeritannya. Tapi, ada hal-hal tertentu yang tak bisa dipaksakan, pikiran yang tak mau diajak pasrah terkapar di atas pembaringan, misalnya. Dia lebih memilih untuk berada di depan kotak kaca yang membentuk gambar sebuah kertas putih dengan coretan yang dijejalkan paksa oleh jemariku yang jahil.

Di sisi lain, aku memang merasa nyaman. Malam membuatku seolah terpisah dengan dunia luar. Aku sendirian di dalam kotak bercat putih dengan berukuran beberapa meter. Satu-satunya akses ke dunia luar hanyalah sekeping jalinan kayu yang disebut pintu, itupun tertutup rapat. Inilah waktu dimana aku merasa memilikiku, duniaku, aturanku dan kesendirianku yang takkan dapat dipersembahkan siang.

Saat sendiri inilah, aku dapat merasakan keberadaanku dalam kenangan yang kadang kubuat tanpa sengaja. Siang tadi, entah apa yang kupikirkan lalu kuperbuat, tapi yang jelas di malam harilah aku menemukan jawabannya. Semua yang sebenarnya tak terpikirkan dan tak terbayangkan, tapi mulai kulirik ketika malam menjamahku.

Aku lelah, sekarang pun saat sedang menulis ini, tubuhku terasa lelah. Tapi pikiranku lebih lelah jika harus dikunci mati dalam aktivitas rutin malam hari yang kita beri nama tidur. Sudahlah biar saja, aku tak ingin berusaha tidur. Lagipula, segelas nescafe masih belum kandas dari gelas, musik dari cd playerku juga masih bersedia menemaniku dalam penjara malam yang terlalu ambisius untuk tidak melepaskanku ke dalam pelukan dunia mimpi.

Ya sudahlah, aku memang telah menjadi simpanan malam yang harus pasrah dicumbuinya sepanjang perjalanan rembulan. Selama aku bisa dan menikmatinya, kenapa tidak ? Malam membawa keheningan yang membuatku dapat mengertiku, bukankah itu yang kucari ? Jadi biar saja aku menjadi malam, dan malam menjadi aku.
.
.::. ilova lagi kumat .::.

dari bangku beranda

malam makin meninggi
desir angin malam kian terasa
menusuk dingin dalam jiwaku
yang sepi saat kuhilangkan lelah
dibawakan mimpi mimpi
haruskah ......
aku lepaskan semua cerita diantara kita
aku mencoba.....
tapi selalu terbayang dirimu
angin malam,
sampaikan salamku untuknya
angin malam,
terbangkan mimpiku untuknya
angin malam,
sampaikan sebait kata sayangku
.
.
.
*terimakasih cinta atas semuanya
..::..

Saya Selesai

Sesinting apapun situasi kerja di media, dan serunyam apapun rasa badanku di pucuk malam, selalu ada perasaan ‘itu’ setiap bangun pagi - perasaan hidup, eksis, berharga. Perasaan senang telah belajar suatu hal baru - meskipun untuk mencapainya terkadang rasanya sampai perlu membanting telepon ke lantai, membenturkan kepala ke dinding, atau menggelar pembantaian massal. Perasaan pasti bahwa sesulit apapun melalui hari itu, pabrik beritaku tetap bisa berproduksi dan mengantarkan lembaran-lembaran hangat dari percetakan keesokan paginya.

Ya, dulu aku memaknai pekerjaan sebagai sumber kepuasan, lahan pengembangan diri, bahkan aspek tak terpisahkan dari identitasku. Saat masuk ke tempat baru ini, aku puas dengan pengertian yang lebih luas bahwa pekerjaan itu artinya saat kita berguna bagi orang lain, dengan cara apapun.

Beralih dari pekerjaan yang super dinamis dan menantang ke sedentary office job memang bukan hal yang mudah.

Tapi hari ini, saya selesai. Secepat itu ya? sebenarnya ada masalah besar yang tak kunjung mengancik titik temu. Dan aku tak tertarik berkompromi. Dulu awalnya aku mau mencoba bertahan, lantaran masih mengantongi harapan-harapan besar di tempat ini.

Setelah mendengar bahwa aku mengundurkan diri dari kantor ini, seorang teman dari departemen sumber daya manusia mendedah pengertiannya soal kerja. Katanya, hal pokok yang dibutuhkan orang dari pekerjaan adalah finansial, kenyamanan, dan pengembangan diri. Cukup dua hal terpenuhi, maka si pekerja niscaya akan terus bertahan. Satu saja tidak terpenuhi, si pekerja akan minggat, setipis itulah jaraknya. Dan inilah tepatnya konsep yang bisa menerangkan kepergianku.

Terimakasih buat semuanya yang sudah mendukungku untuk mengembangkan sayap kecilku, dan lebih banyak terimakasih buat semuanya yang sudah mendukungku untuk angkat kaki dari sini.

Kalian benar-benar mengenalku, rupanya.

.::. BP, 01 Juli 2008, 01.30 AM .::.

Tentang Sebuah Mimpi

Dalam hidup ini aku mempunyai banyak impian. Banyak sekali impian. Namun aku mempunyai satu mimpi... Satu saja... Satu mimpi yang begitu besar. Satu keinginan yang begitu besar...

Satu mimpi yang belum mampu aku raih. Bahkan titik terangnya pun belum mampu aku lihat sampai sekarang. Entah sampai kapan. Empat tahun? Lima tahun? Sepuluh tahun? Atau mungkin takkan pernah. Kadang aku sempat lupa. Kadang aku teringat kembali. Namun bisikan perlahan akan mimpi itu... Masih ada di dalam hati ini.

Aku menangis perlahan di dalam hati. Bukan karena aku bermimpi buruk. Mimpi itu indah... begitu indah...

Kawan,
Aku menangis bukan karena aku bermimpi buruk. Namun ketika aku terbangun, aku sadar bahwa... itu hanyalah mimpi. Dan aku telah melewati satu hari lagi hidupku dan mimpi itu belum juga tercapai.

Aku tak tahu seberapa besar aku harus membayar harganya untuk sebuah impian.
Aku takut aku tak sanggup.
Aku takut aku tak sanggup !

Mungkin aku terlalu agresif
Mungkin aku terlalu idealis

Namun memang inilah aku

Entah...

Pilih "Kolam Besar" atau "KOlam Kecil"

Kolam Besar dan Kolam Kecil, hmmm ..
Ada yang bilang, perusahaan bisa diibaratkan sebagai kolam dan karyawan adalah ikannya. Asumsinya, makin besar ikan makin besar wewenang dan kekuasaannya. Dalam meniti karir, kita bisa memilih, mau jadi ikan besar di kolam kecil atau jadi ikan kecil di kolam besar.

Dan kerasa banget perbedaannya. Di kolam besar, jika kita hanya ikan kecil, agak sedikit diragukan dan diberikan pekerjaan yang menurut mereka sesuai bagi kita si ikan kecil, yang gede-gede tentu diberikan kepada ikan yang lebih besar atau yang juga menurut mereka lebih lincah atau lebih kompeten. Tanpa mereka sebelumnya memberi kita kesempatan untuk unjuk kemampuan atau mencari tahu kemampuan kita. Dan jika perusahaan itu bersifat tertutup, maka kesempatan untuk tumbuh menjadi ikan besar di kolam tersebut adalah sesuatu yang sangat sulit. Paling dapet “makan” lebih banyak aja plus kerjaan yang lebih banyak juga.

Menjadi ikan kecil di kolam kecil, kita bisa bergerak lincah, mendapat banyak kesempatan untuk tumbuh menjadi ikan besar dan saya pribadi ingin membuat kolam kecil itu menjadi besar. Improve myself juga. Dapet makan yang lebih banyak dan kesempatan untuk bebas hehehehehe...... :D

Yang pasti saya pengen jadi ikan besar di kolam besar

Last but not least,
tahukah apa yang paling menggairahkan dengan menjadi ikan besar di kolam kecil? Tantangan untuk mengubah kolam kecil menjadi kolam besar! Jadi, pilihan mana yang lebih baik? Kolam besar atau kolam kecil? Cuma saya sendiri yang bisa memutuskan berdasarkan analisis terhadap kondisi dan segala atribut yang saya miliki saat ini…

.::.

Pada akhirnya, orang hanya ingin hidup tenang

Aduh, ini judul yang sakral.

Berhati-hatilah pada keinginanmu! Ini wejangan yang harusnya kuterapkan pada diri sendiri. Hmm, siapapun yang sering bercakap maya denganku pasti tahu, selarik judul diatas paling sering tercantum sebagai status YMku. Hidup tenang yang seimbang memang suatu hal yang sangat, kalau tak boleh dibilang paling, kudambakan.

Satu hal lain yang tak pernah kusadari. Kesempatan hidup tenang itu tak selalu berarti berada dalam zona nyaman. Ya, kesempatan ini berarti berhadapan lagi dengan zona tak nyaman yang aku sangat miskin pengalaman di dalamnya. Yang aku sangat takut menghadapinya. Yang membuat detak jantungku bagaikan burung sekarat yang menggelepar. INI ZONA YANG SANGAT TIDAK NYAMAN !!!!!!.

Bila kesempatan ini kuambil, artinya aku harus berusaha seribu kali lebih keras. Tapi jika momentumnya berlalu, aku tak yakin bisa mendapatkannya lagi. Artinya? Terbelenggu dalam rutinitas serupa, dari hari ke hari.

Mungkin aku cuma perlu waktu untuk memikirkan semua konsekuensinya. Tolong, beri aku waktu yang cukup untuk memutuskan. Tuhan, beri aku petunjuk untuk melangkah ke depan. Aku perlu belajar percaya dan belajar terbang.

Sumpek !!!

Aku lelah dengan bertubinya pertanyaan dan pengharapan orang-orang itu. Bosan dengan penilaian mereka yang menyesalkan keputusanku. Letih dengan interogasi mereka yang bahkan tidak berbuah dukungan moril sekalipun! Aku cuma ingin bilang, bukan kalian yang menghadapi semua itu….Dan bila kalian berjalan mengenakan sepatuku, kemungkinan besar kalian akan mengambil kebijakan persis sepertiku! Begitu sulitkah untuk mengerti? Buat apa menasehatiku tentang semua yang sudah kutahu, cuma untuk menegaskan bahwa kalianlah yang paling benar?.

Siapa Aku

terkadang ku merasa sangat tak berguna
bila semua yang kulakukan pasti disalahkan
terkadang ku merasa menjadi yang terbodoh
tak mengenal apapun
bahkan diriku sendiri

semua menyebalkan!
semua angkat bicara
dan merasa paling benar dalam menilaiku
semua selalu berlomba menyalahkan diriku
apa pernah mereka lihat diri sendiri?

siapa aku - jawablah siapapun yang merasa mengenalku
siapa aku - mengapa semua orang merasa paling mengenalku

kenapa terlalu banyak musuh di kepala
hingga ku kehilangan aku

kalian siapa?
ini hidupku………berhenti menghakimiku!
berhentilah menilai!

.

Tiba - tiba kangen Ibu

ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

ibu adalah segalanya. ibu adalah penegas kita dikala lara, impian kita dalam resah, rujukan kita di kala nista.ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya.

ibu,maafkan aku.. kecilku dulu,aku belum mengenal kantukmu yang terbangun karena tangisku.aku belum mengenal lelahmu merawat dan membesarkanku,ya aku belum mengenal airmata yang selalu mengalir tiap saat kau mendoakanku.

ibu,maafkan aku..remajaku dulu aku masih belum mengenal bahasa penjagaanmu padaku. masih belum kukenal bahasa laranganmu. sekali lagi ibu, maafkan anakmu,aku belum mengerti betapa berharganya kehadiranmu dalam hidupku.


(kangen ... dalam pelukmu.. ibu)

Lirik Sang Penghibur ---> Padi


setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi ku dengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela
tak lagi ku cerna dalam jiwa

aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati
ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasibnya…


reff :
oh.. bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya

ku gerakkan langkah kaki
di mana cinta akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memadang
tuk melanjutkan mimpi yang terputus
masih ku coba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tanah
lelah penat tak menghalangiku
menemukan bahagia

o… o…bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya


yang lelah jiwanya
oo..bukankah ku bisa melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya

bukankah hidup ada perhentian
tak harus kencang terus berlari
ku helakan nafas panjang
tuk siap berlari kembali…
berlari kembali..
melangkahkan kaki
menuju cahaya

bagai bintang yang bersinar
menghibur yang lelah jiwanya
bagai bintang yang berpijar
menghibur yang sedih hatinya




.::. by Padi .::.

.

Tidakkah ini Sempurna ?? Seharusnya ....

Jam setengah delapan pagi.....

bersilang kaki di bangku lebar teras belakang. Sinar matahari yang masih muda disaring pepohonan tinggi di kebun belakang rumah dan ramai kicau burung.
Menghirup harum kopi yang baru diseduh dari mug hitam Bill Kovach favoritku,
menyandang beberapa buku, notes spiral baru, bersenjatakan higlighter dua-warna dan pulpen hitam.
Seharusnya ini sempurna karena aku punya sehari penuh untuk menikmatinya.

Doa Untuknya


Kenapa air mata ini terus mengalir deras ketika saya mengingat dia? Kebaikan hatinya, rasa syukurnya, kesabarannya akan ujian yang begitu berat pada kehidupannya membuat saya selalu menangis bila teringat dia.

Ya Tuhan . . . Engkau Maha Mengetahui, kekuatan seperti apa yang ada di dalam jiwanya? Saya tau dia orang-orang terpilih yang begitu kuat menerima cobaan hidup dariMu. Begitu kuat dan membuat tangis ini meledak bila melihat kekuatannya menjalani ini semua.
Tuhanku . . . berikanlah keajaibanMu!! Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bila Engkau menghendaki, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini apabila Engkau mengizinkan. Dengan segenap doa hamba, ku mohon dengan sangat . . . sembuhkanlah dia, sembuhkanlah dia Tuhan! Izinkanlah hamba berterima kasih atas semua kebaikannya pada hamba. Wahai Engkau Yang Maha Pemurah, aku percaya Engkau akan memberikan yang terbaik untuk dia, tapi apa yang terbaik menurutMu sama dengan yang terbaik di mataku Tuhan? Apakah sama? Ya Tuhan . . bolehkah aku meminta? Jangan Engkau ambil dia dulu . . .

Tuhan . . . aku tau aku hanya bisa berdoa untuknya. Tidak ada lagi yang bisa aku perbuat selain berdoa dan menangis di hadapanMu. Dengan segenap sujudku, aku mohon . . kuatkanlah dia! Jadikanlah sakit yang ia rasakan sebagai ladang amal untuknya di dunia maupun di akhirat kelak. Sungguh, hamba tidak bisa merasakan apa yang dia rasakan Tuhan, tapi hamba bisa merasakan perih itu . . karena dalam sakitnya ia masih bisa tersenyum. Senyum yang menyejukkan untuk orang2 di sekitarnya. Wahai Tuhan Yang Maha Mengabulkan, perkenankanlah doa hamba . . . kabulkan Ya Tuhan, ku mohon dengan sangat, ku mohon dengan sangat.

.::. Kurindu Pagi .::.

Ini adalah surat cinta, yang ditulis di bawah bintang.
Bagi yang rindu akan pagi
Ketika itu malam tiba,
Dan embun membawa tetesan air mata
Bersama kita berdoa, agar gelap cepat berlalu

Ini adalah surat cinta, yang disaksikan rembulan
Bagi yang rindu secercah mentari,
Yang bosan dirundung gelap
Yang menghabiskan malam dengan doa dan kerja

Kata para tua,
Tak selamanya gelap itu menetap,
Namun kapan kata itu terwujud?
Tangan malam seolah menawan waktu
Agar tak bergulir menuju pagi.

Ini adalah surat cinta, yang ditulis karena percaya
Bahwa doa dan kerja adalah bintang.
Malaikat-malaikat ternyata tidak pergi,
Mereka menyelinap masuk ke dalam hati
Untuk menyalakan cahaya harapan

Dan ketika suatu saat nanti pagi benar-benar datang,
Kita akan bertemu di cakrawala untuk menyambutnya.
Semoga saat itu embun air mata kita lenyap diterik mentari.


.

.: Kubiarkan :.

kubiarkan cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat dan tak habis-habisnya gelisah
tiba-tiba menjelma isyarat,
merebutmu .....................
entah kapan kau bisa kutangkap



(Nocturno,
lagi-lagi karya Sapardi)

.::. Lagi Sedih ? Enaknya Ngapain ? .::.

Apa yang salah kalo lagi sedih? sebenernya ga ada yang salah, tapi semuanya terasa sedih n pedih (sentimentil amat gw ?kekekeke..).

Hmmm..ga tau kenapa, tapi hari-hari belakangan ini bikin sedih. enaknya ngapain ya kalo lagi sedih? sekarang jadi pengen nyobain something new. Yup! nulis di blog!! sangat terinspirasi dari jeng dian sastro ato sandra dewi (maksod loh????) hihiihi..

So, mendingan aku cerita aja tentang yang indah-indah.Dulu waktu jaman aku masih putih abu-abuers, saya punya temen yang sangat kompak buat diajak gila. Namanya Nuning. Orangnya cantik n imut. Mantan finalis putri-putri cover majalah githu dehhhh.. tapi Sekarang dia udah tenang di alamnya.. (miss you prend)Suatu saat kami berdua pernah nekad kabur dari sekolah lewat tembok belakang. Bayangin aja nih cewe-cewe cantik imut n luthu dengan nilai selalu di peringkat teratas kayak kita, dengan memakai rok memanjat tembok belakang. Tiba-tiba dari belakang terdengar suara "hoi..hoi...mau kabur ya? balik sini?". HAH???? suara bapak guru olahraga!! dan tanpa sadar, gubrakKKK...jatuhlah kita ke bagian belakang tembok. Akhirnya sambil meringis-ringis kita terpaksa memutar kembali dari belakang sekolah menuju ke pintu utama sekolah n udah ditongkrongin ma bapak guru olahraga yang terhormat dengan senyum-senyum nakalnya. Huaaaahhh berhubung cewe-cewe kece yang kabur, kita gak dimarahin.

sekarang, mana bisa kita bolos dengan cara lompat pagar ?

.: Hujan Di Bulan Juni :.

tak ada yang lebih tabah
dari hujan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
.:

tak ada yang lebih bijak
dari bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
.:

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
.:

untukmu cinta : aku ingin menjadi hujan bulan juni itu

“Hujan Bulan Juni” merupakan buku berisi kumpulan sajak-sajak Sapardi Djoko Darmono.
Penerbit : PT Grasindo, 2004

.:

The Eagle Life

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia.Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusanyang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yangbaru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda.

Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu.Perubahan pasti terjadi. Maka itu, kita harus berubah!



diambil dari beberapa sumber
.

Malamku Membisu

segepok rasa menjejal dari sebuah penantian
menyeruak desak dalam benak dan harap
bintang tertahan di balik kelambu kabut

di sini…
di batas kesadaran puncak malam
aku terduduk bersimpuh
menanti desah angin menyapa waktuku

di mana kah?
tak biasanya malamku bisu
tanpa pesan tertinggal di meja perjamuan

hanya sebuah layar terhampar
tanpa huruf tereja di atasnya

kosong
sepi
meski derai meraung di bawah kakiku

wonderland, 01 Juni 2008, 01.00 am
.

Entahlah

ada yang terlupa
dan tak masuk dalam catatan
hampir terlampaui sia-sia berbulan lamanya

menjadi bagian dari legenda pecinta
di gulita malam kelu
ketika bulan enggan tersenyum

Hati membiru sebiru birunya biru
bukan akibat pukulan pesakit
tapi torehan cinta

menjadi bagian dari legenda pecinta
oleh gulungan waktu
ketika gemintang enggan bertebar

rasa melukis seindah tarian sang dewi
harap akan jatuhnya pendar kasih-Nya
menyelubung dalam detak nafas tak tertebak

sedemikain biru
seluas cinta para pecinta

.

Kekosongan !!!!!!

Apakah hidup itu semacam imajisme?

Pagi sampai siang tadi saya sebenarnya melakukan banyak hal. Pagi-pagi, setelah bangun tidur. Saya langsung mengejar keberangkatan kapal untuk kembali lagi ke kotaku. menjelang agak siang, saya akhirnya sampai juga di tujuan.

Dengan semua aktivitas di awal hari itu, saya sama sekali tak membayangkan akan menemui kekosongan. Tapi, di luar dugaan, ketika saya ketemu dengan sahabat saya yang paling akrab, saya justru merasai kekosongan itu. Tiba-tiba saya teringat beberapa beban, beberapa pekerjaan yang belum saya selesaikan, sambil merasa belum banyak berbuat apa-apa. Pada titik itu pula, rasa kosong muncul di hati saya. Kekosongan itu pula yang barangkali “merusak” pertemuan tadi.

Kami sempat berbicara dan sedikit berdebat tentang mau ke mana dan melakukan apa siang itu. Karena sama-sama tak menemukan ide, akhirnya kami memutuskan berpisah, dan saya langsung menuju ke kantor.

Di jalan, sembari mengendarai mobil, saya melamun dan merasai bahwa hati saya memang benar dihinggapi kekosongan. Kekosongan itu pula yang tiba-tiba saja membuat kening saya berkerut dan hari terasa jadi lebih berat.

Ketika hari menjelang sore, saya teringat pada Sapardi Djoko Damono dan sebuah puisinya yang mencerminkan “kekosongan”. Saya cari buku Sapardi di antara tumpukan buku yang ada dan kemudian membuka-buka halamannya, mencari puisi yang meruapkan “kekosongan” itu. Dan inilah puisi yang saya maksud:

Puntung rokok dan kursi bercakap tentang seseorang yang tiba-tiba menghela nafas panjang lalu berdiri.Bunga plastik dan lukisan dinding bercakap tentang seorangyang berdiri seperti bertahan terhadap sesuatu yang akan menghancurkannya.
Jam dinding dan penanggalan bercakap tentang seorang Yang mendadak membuka pintu lalu cepat-cepat pergi tanpa menutupnya kembali. Topeng, yang bergantung di dinding itu,
yang mirip wajah pembuatnya, tak berani mengucapkan sepatah kata pun;
ia merasa bayangan orang itu masih bergerak dari dinding kedinding;
ia semakin mirip pembuatnya karena sedang menahan kata-kata.

Puisi yang berjudul “Percakapan dalam Kamar” itu memang penuh dengan benda-benda: puntung rokok, kursi, bunga plastik, lukisan, jam, tanggalan, dan topeng. Tapi, semua benda itu justru tak memberikan kesan “penuh” di sana. Kesan yang timbul ketika saya merenungi puisi itu adalah “kekosongan”.

Hari ini, saya merasai diri hampir mirip dengan “seseorang” dalam sajak Sapardi tadi. Kekosongan yang tiba-tiba berkunjung sepertinya menghilangkan “emosi baik” yang saya punyai sebelumnya. Saya tiba-tiba suka melamun, dan memandang ke depan tanpa batas, tanpa tahu apa yang sebenarnya saya pandang. Cuma, alasan yang benar-benar rasional kenapa saya jadi demikian tak saya ketemukan.

Ah, jangan-jangan, terkadang hidup memang menjelma jadi semacam imajisme.

Filosofi warna

Beberapa hari ini saya sedang mencari makna warna untuk sebuah blog. Untung paman google dengan mudahnya memberikan saya pilihan warna, eh, ga taunya malah nyasar ke Blognya mbak yuni - jakarta, yang malah memberikan masukan tentang filosofi warna :

Merah
Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya
Warna Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain.
Merah dikombinakan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal.
Merah jika dikombinasikan denga Putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya Oriental.

Biru
Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan
Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan ‘kepercayaan’.

Hijau
Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan
Warna Hijau tidak terlalu ’sukses’ untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan.
Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai.

Kuning
Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan.
Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.

Ungu
Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan
Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam.

Oranye
Energy, Keseimbangan, Kehangantan
Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.

Coklat
Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan.
Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.

Abu-abu
Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium), Kesederhanaan, Kesedihan
Warna Abu abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata.

Putih
Kesucian, Kebersihan, Ketepatan, Ketidak bersalahan, Setril, Kematian
Di Amerika, Putih melambangkan perkawinan (gaun pengantin berwarna putih), tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna Putih melambangkan kematian.

Hitam
Power, Seksualitas, Kecanggihan, Kematian, Misteri, Ketakutan, Kesedihan, Keanggunan
Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat.
Sebagai warna Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth) dan Kecanggihan (Sopiscated)

5 Langkah Proses Desain Grafis

Anda ingin menekuni dunia desain grafis atau anda mahasiswa desain grafis yang baru saja mulai masuk bangku kuliah dan masih kebingungan menemukan intisari desain grafis? Berikut pertanyaan-pertanyaan dasar yang diurai untuk menjawab keingintahuan tersebut.

1. Apa sih desain grafis ?

Apa desain grafis itu?kalau ada pertanyaan seperti itu, apakah yang terbersit dalam kepala anda? Dahulu banyak orang berpersepsi bahwa desain grafis sama dengan periklanan. Lalu adakah perbedaan antara desain grafis dengan periklanan? Pengertian sementara tentang desain grafis bisa kita sebut sebagai suatu gabungan seni dan teknologi untuk berkomunikasi, mempengaruhi, menyediakan tampilan visual untuk mengkomunikasikan pesan.


2. Apa saja yang dilakukan desainer grafis?

Desainer grafis merencanakan dan mengeksekusi suatu desain yang mengkomunikasikan pesan langsung kepada audiensi spesifik. Mereka biasanya bekerja pada produksi masal pada bidang cetak, film, media elektronik, buku, majalah, surat kabar, periklanan, kemasan, poster, CD, multimedia, web site, rambu-rambu transportasi, peta, dan berbagai bentuk desain informasi lainnya.

Pada dasarnya desainer grafis membangun kesan untuk menampilkan pesan yang ingin disampaikan klien mereka. Biasanya hal ini didukung dengan image( fotografi, film, video, seni, ilustrasi, dsb) dan teks (tipografi) melalui suatu kesatuan bentuk untuk menampilkan isi dan pesan yang jelas.

3. Saya ingin menjadi desainer grafis, darimana saya harus mulai?

Banyak lulusan yang tertarik pada desain grafis berpendapat bahwa jawaban pertanyaan diatas adalah dengan belajar software grafis. Mereka terkejut bahwa mereka harus belajar dasar desain. tentang 2 dimensi dan 3 dimensi, observasi dan menggambar. Mereka butuh mengembangkan dasar-dasar bahasa visual untuk berkomunikasi sehingga dimengerti oleh orang lain.

Bahasa visual terdiri dari 2 dimensi dan 3 dimensi yaitu: garis, bentuk, tekstur, warna, komposisi, volume, jarak dan dikombinasikan dengan keseimbangan, kesatuan, proporsi, dan ritme.

4. Apa yang dimaksud dengan proses desain ?

Pada prakteknya, proses desain biasanya dimulai dengan klarifikasi tujuan klien dan dilanjutkan dengan menganalisa tujuan tersebut lebih jauh dan mendetilnya.

Di ruang kelas, proses desain dimulai dengan pendahuluan tugas. Sangat penting untuk mendengarkan instruktur/dosen yang sedang menjelaskan tentang tujuan tersebut, hal ini dapat di analogikan dengan desainer profesional sedang mendengarkan kliennya. Sekali anda diberikan tugas tersebut, anda perlu mendefinisikan tujuan tugas tersebut. Akan banyak bermunculan ide-ide cemerlang, tapi ide yang paling cemerlangpun akan tidak berguna bila tidak mengkomunikasikan pesan atau mencapai audiensisi yang diharapkan. Sehingga diperlukan tahapan dalam melakukan proses desain tersebut.


5. Mengapa saya harus melakukan seluruh tugas-tugas ini?

Tujuan dari pendidikan desain grafis adalah untuk menyiapkan siswa pada dunia kerja nyata. Seperti diungkapkan dengan lebih gamblang pada artikel Pendidikan Komunikasi visual Andi S.Boediman. Bagaimnapun tugas berbasis proyek lebih baik daripada berdasarkan materi kuliah. Ketika siswa mengerjakan tugas-tugas mereka, sebenarnya mereka sedang melakukan learning by doing. Instruktur/dosen membuat tugas-tugas untuk lebih memperjelas prinsip-prinsip desain dan mengembangkan pengalaman siswa dengan berbagai masalah dan media. Sehingga semakin lama tugas-tugas yang diberikan akan semakin bertambah kompleks untuk membangun perbendaharaan visual dari pengalaman-pengalaman siswa.

Kesimpulannya, tujuan dari mahasiswa desain grafis adalah untuk berproses mengembangkan ide-ide cemerlang yang sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan. Ide cemerlang yang dimaksud memancing audiensi untuk berpikir. Ide cemerlang adalah dapat berbicara tanpa harus dijelaskan. Ide cemerlang dapat berkomunikasi dengan cepat.


Apakah anda punya pendapat lain atau justru pertanyaan lain seputar desain grafis?

diambil dari : Modul Pelatihan desain 2007

Ketika Kau Bertanya

Ketika kau bertanya
ingin rasanya kukatakan semuanya

menjawab seyakin yang kunyatakan....
tentang semuanya

tapi kenapa semua tercekat di tenggorokan
tidak karena kau bukan siapa-siapa
dan tidak juga karena aku adalah siapa

tapi karena aku
sangat mencintaimu

.