Malamku Membisu

segepok rasa menjejal dari sebuah penantian
menyeruak desak dalam benak dan harap
bintang tertahan di balik kelambu kabut

di sini…
di batas kesadaran puncak malam
aku terduduk bersimpuh
menanti desah angin menyapa waktuku

di mana kah?
tak biasanya malamku bisu
tanpa pesan tertinggal di meja perjamuan

hanya sebuah layar terhampar
tanpa huruf tereja di atasnya

kosong
sepi
meski derai meraung di bawah kakiku

wonderland, 01 Juni 2008, 01.00 am
.

2 comments:

Anonymous said...

Bolehkah kumengisi hari-hari sepimu wahai sayang? Kan kupeluk dirimu dalam dekapan cintaku menatap kedepan dan memberimu kehidupan.

iLova said...

Kunci ruang hari ini kutitipkan padamu...