Ini adalah surat cinta, yang ditulis di bawah bintang.
Bagi yang rindu akan pagi
Ketika itu malam tiba,
Dan embun membawa tetesan air mata
Bersama kita berdoa, agar gelap cepat berlalu
Ini adalah surat cinta, yang disaksikan rembulan
Bagi yang rindu secercah mentari,
Yang bosan dirundung gelap
Yang menghabiskan malam dengan doa dan kerja
Kata para tua,
Tak selamanya gelap itu menetap,
Namun kapan kata itu terwujud?
Tangan malam seolah menawan waktu
Agar tak bergulir menuju pagi.
Ini adalah surat cinta, yang ditulis karena percaya
Bahwa doa dan kerja adalah bintang.
Malaikat-malaikat ternyata tidak pergi,
Mereka menyelinap masuk ke dalam hati
Untuk menyalakan cahaya harapan
Dan ketika suatu saat nanti pagi benar-benar datang,
Kita akan bertemu di cakrawala untuk menyambutnya.
Semoga saat itu embun air mata kita lenyap diterik mentari.
.
Bagi yang rindu akan pagi
Ketika itu malam tiba,
Dan embun membawa tetesan air mata
Bersama kita berdoa, agar gelap cepat berlalu
Ini adalah surat cinta, yang disaksikan rembulan
Bagi yang rindu secercah mentari,
Yang bosan dirundung gelap
Yang menghabiskan malam dengan doa dan kerja
Kata para tua,
Tak selamanya gelap itu menetap,
Namun kapan kata itu terwujud?
Tangan malam seolah menawan waktu
Agar tak bergulir menuju pagi.
Ini adalah surat cinta, yang ditulis karena percaya
Bahwa doa dan kerja adalah bintang.
Malaikat-malaikat ternyata tidak pergi,
Mereka menyelinap masuk ke dalam hati
Untuk menyalakan cahaya harapan
Dan ketika suatu saat nanti pagi benar-benar datang,
Kita akan bertemu di cakrawala untuk menyambutnya.
Semoga saat itu embun air mata kita lenyap diterik mentari.
.
No comments:
Post a Comment